Blora Siap Diverifikasi, Mahasiswa Cepu Raya Dukung Kabupaten Layak Anak
Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) menggelar rapat koordinasi Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) pada Kamis, 17 April 2025 di ruang pertemuan Setda Blora. Rapat yang dipimpin Kepala Dinsos PPPA Luluk Kusuma Agung Ariadi dan perwakilan Bapperida ini menjadi bagian dari persiapan Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) oleh Kementerian PPPA RI. Blora kini berada pada kategori Nindya, dan tengah berupaya mempertahankannya. Dukungan pun datang dari kalangan mahasiswa, yang menilai KLA sebagai program strategis untuk masa depan bangsa.
Persiapan Menuju Verifikasi Lapangan Hybrid
Sesuai surat dari Kementerian PPPA tertanggal 27 Maret 2025, Kabupaten Blora akan menjalani verifikasi lapangan secara hybrid. Kepala Dinsos PPPA Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, menyebut Blora telah meraih nilai 740,97 dengan predikat Nindya dari maksimal 1.000. Namun, masih ada potensi pengurangan nilai sebesar 36,5 poin saat penilaian pusat berlangsung.
“Satu bulan ke depan menjadi masa yang krusial. Kami mohon semua pihak benar-benar mempersiapkan diri agar nilai kita tidak turun,” ujar Luluk.
Komitmen Kepala OPD Ditekankan
Luluk juga meminta seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk hadir langsung saat VLH dan mendampingi para penggerak dari instansi masing-masing. Menurutnya, evaluasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk komitmen terhadap perlindungan anak.
“Saya minta seluruh Kepala OPD hadir langsung. Evaluasi ini adalah refleksi keseriusan kita dalam memenuhi hak anak,” tambah Luluk.
Lima Klaster Penilaian
- Verifikasi akan mencakup lima klaster utama:
- Kelembagaan
- Hak sipil dan kebebasan
- Lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif
- Kesehatan dasar dan kesejahteraan
Pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan perlindungan khusus
Kabid Pemerataan dan Pembangunan Manusia Bapperida Blora, Ganis Cahyo Utomo, menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi untuk memastikan kelengkapan data serta pelaksanaan program yang sesuai indikator.
Pandangan Mahasiswa, KLA adalah Investasi Masa Depan
Dukungan terhadap program KLA juga datang dari kalangan akademisi muda. I’in, mahasiswa asal Kawasan Cepu Raya, menyatakan bahwa KLA merupakan inisiatif strategis yang sangat penting untuk keberlanjutan bangsa. Ia menjelaskan beberapa alasan utama:
- Masa Depan Bangsa
“Anak-anak adalah generasi penerus. Kualitas mereka menentukan arah bangsa ke depan. Investasi pada mereka adalah investasi terbaik,” kata I’in. - Pemenuhan Hak Asasi Manusia
Ia menegaskan bahwa anak-anak berhak atas pendidikan, kesehatan, perlindungan, dan partisipasi. KLA menjadi sarana pemenuhan hak tersebut secara terstruktur. - Mencegah Permasalahan Sosial
Lingkungan tidak layak bagi anak dapat memicu putus sekolah, pernikahan dini, hingga kriminalitas. KLA membantu mencegah hal ini melalui pendekatan pencegahan dan perlindungan. - Meningkatkan Kualitas Hidup
“Lingkungan yang baik menciptakan anak yang sehat, cerdas, dan tangguh. KLA memberi fondasi itu,” jelasnya. - Membangun Generasi Tangguh
Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan positif cenderung lebih inovatif dan siap menghadapi tantangan masa depan.
“Mengabaikan masa depan anak-anak sama dengan mempertaruhkan masa depan bangsa. KLA bukan sekadar program, tapi sebuah keharusan nasional,” pungkas I’in.
Memastikan Terpenuhinya Hak Anak Secara Sistematis
Program Kabupaten Layak Anak merupakan kebijakan nasional untuk memastikan hak anak terpenuhi secara sistematis dan berkelanjutan. Dengan kategori Nindya, Blora menunjukkan kemajuan signifikan. Namun, tantangan ke depan adalah mempertahankan dan meningkatkan capaian tersebut.
Dengan waktu yang tersisa menjelang verifikasi, seluruh OPD di Kabupaten Blora diharapkan bersinergi dan mempersiapkan diri secara optimal. Dukungan dari berbagai elemen, termasuk mahasiswa, menjadi sinyal positif bahwa kesadaran terhadap pentingnya perlindungan anak semakin menguat.
“Mari kita jadikan verifikasi ini sebagai momentum memperkuat sistem perlindungan anak di Blora,” tutup Luluk.
Untuk mengoptimalkan hasil verifikasi, Dinsos PPPA menyarankan pelaksanaan simulasi, pelatihan teknis, serta pemantauan progres pemenuhan indikator secara berkala. Keterlibatan masyarakat dan dunia pendidikan juga menjadi kunci sukses menuju Kabupaten Layak Anak yang sesungguhnya.